Suatu esensi yang terangkum dan wajib untuk dipahami adalah :
Brahman = parama atma = atman = jiwa atman.Brahman (parama atma) meresap dalam segala ciptaannya yang bersifat trasedent (Nirguna brahman)
Svetasvatara Up.VI.1
Eko devas sarva-bhutesu Gudas
sarva vyapi sarva bhutantar
atma karmadhyaksas sarva
Bhuta dhivasas saksi ceta
Kevalo irgunasca
Artinya : Tuhan yang tunggal berada pada semua makhluk, menyusupi segala, inti hidupnya semua makhluk, hakim semua perbuatan, yang berada pada semua makhluk, saksi yang mengetahui, yang tunggal, bebas dari kualitas apapun.
Bhuwanakosa II.16
Bhatara Siwa sira eyapaka,
sira suksma tar Kneng angen-angen,
kadyangganing akasa
Tan kagrhita de ning manah mwang indriya
Artinya : Bhatara Siwa, meresapi segala, Ia gaib tak dapat dipikirkan, Ia seperti angkasa tak terjangkau oleh pikiran dan indriya.
Mundaka Upanisad II.2
Divyo hy amurtah purusah sa
Bahyabyantaro hy ajah
Aprana hy amanah subhro aksarat
Paratah parah
Artinya : Tanpa bentuk dan bersifat Ilahi-lah makhluk ini, dia ada di luar dan di dalam, tiada dilahirkan, tanpa nafas dan tanpa pikiran, murni dan lebih tinggi dari yang kekal yang tertinggi.
Taittiriya Upanisad 2.1.1
Brahmavid apnoti param tad esa bhyukta
Satyam jnanam anantam Brahma Veda
Nihitam guhayah parame vyman so’ snute
Kaman vipascita iti
Artinya : Ia yang mengetahui Brahman sebagai kebenaran, pengetahuan dan tidak terbatas, Ia yang bersembunyi di dalam rongga hati dan Ia yang sangat jauh di angkasa. Ia yang terpenuhi segala keinginannya dalam kesatuan dengan Brahman, Ia yang maha mengetahui..
Brahman(paramatma), meresap dalam segala ciptaannya yang bersifat imanen(saguna brahman)
Svetasvatara Upanisad II.17
Yo devo’gnau yo’psu,
yo visvam bhuvanamavisesa,
Yo asadhisu yp vanaspatisu,
tasmai devaya namo namah
Brahma rupa siram pasrti jagat,
Wisnu rupa sira pangraksang jagat
Rudra Rupa nira mralayaken rat
Nahan tawaknica, bheda nama
Sapadah saguna wyapi arupatwat pracaryate
Utpadako na sahakah tattsyanugraha parah,
Wirocanakaro nityah sarwajnah sarwakrdbibhuh
tad vajur tad u candramah
tad eva sukran tad Brahma
ta apah tad prajapatih
Atma: Bagian dari pada Brahman (Parama Atma), yang mempunyai sifat-sifat sangat suksma (gaib). Sumber hidup bhuwana Agung dan Alit.
drsyate tvargyaya buddhya
suksmaya suksma darsibhih
(Katha Upanisad I.3.12)
Artinya :
Atman yang bercahaya halus itu
Ada dalam setiap mahluk
Ia hanya dapat di lihat oleh para rsi
Dengan budi yang tajam dan murni
tatha arasam nityam agandhavac ca yat
anady anantam mahatah param dhruvam
nicayya Tam Mrtyu Mukhat Pramucyate
(Katha Upanisad I.3.15)
BRAHMAN = ATMAN
PARAMATMAN = JIWATMAN
----------------------------------------------------------
Sekarang kitab sruti dan sloka hindu ditentang oleh kaum sesat HK, mengatakan sprt ini :
Hare Krishna sangat menentang konsep Mayavadi yang menyatakan bahwa Tuhan adalah tidak berwujud yang disebut Nirguna Brahman dan akhirnya karena terjerat oleh Maya yang Dia ciptakan menjadi berwujud yang disebut Sarguna Brahman karena menurutnya, Tuhan Yang Maha Kuasa tidak mungkin terjerat oleh ciptaanNya sendiri.(inilah yang menentang sruti tentang brahman=atman).lalu bagaimana dengan wisnu turun kedunia sbg awatara, yang terjebak dalam material, lahir, menerima kutukan gandari, mati terpanah, dll).
Meski lebih sering menyebut nama Tuhan dengan sebutan Krishna dan Rama, namun pengikut Hare Krishna tidak menolak nama Tuhan yang lain. Bahkan dikatakan nama suci Tuhan tidak terhingga jumlahnya. Visnu Sahasra Nama atau 1000 nama suci Tuhan sebagaimana disampaikan dalam Padma Purana dan juga Mahabharata Anushāsanaparva 149 menjadi salah satu panduan kebebasan pengikut Hare Krishna dalam menyebut nama Tuhan yang mereka sukai.( disini dapat dilihat kebohongan, dimana krisna adalah yang tertinggi dan tdk ada nama suci lain, mereka harus yakin kpd satu tuhan yakni krisna krna kresna adalah segalanya).
Mengenai para dewa, ajaran Hare Krishna mengatakan bahwa Tuhan dan dewa berbeda. Para dewa adalah abdi Tuhan Yang Esa yang merupakan Jiva Tattva yang merupakan individu yang sama dengan mahluk hidup yang lain tetapi karena guna dan karma-nya mereka mendapatkan badan dan kedudukan seperti itu. Namun demikian, dalam beberapa posisi seperti kedudukan Brahma, Visnu dan Siva kadang kala juga diemban oleh Tuhan sendiri dalam aspeknya sebagai Tri Guna Avatara (Bhagavata Purana 1.2.23)…( dan ini sudah jelas sekali bertentangan dgn sruti terutama catur weda, indra, varuna, agni, aswin, dll adalah brahman sbg fungsi dan tugas sinar suci brahman dalam mantram mantram weda(dewa), dan kesqlahan besar adalah purana melangkahi otoritas tertinggi yakni sruti).
|
IB ARNAWA |
Perbedaan antara Tuhan dan Atman dalam ajaran Hare Krishna sangat jelas. Hare Krishna menolak pendapat yang mengatakan bahwa Atman dan Brahman (Tuhan) itu sama. Tuhan adalah Tuhan dan Atman tetaplah Atman yang semuanya adalah individual terpisah yang secara kuantitas sama, tetapi secara kualitas berbeda. Konsep ajaran ini dipertajam oleh Sri Chaitanya Maha Prabhu sebagai salah satu acharya dalam garis perguruan Hare Krishna dengan filsafatnya yang sangat terkenal, yaitu “Achintya Bheda Abheda Tattva”. Sehingga atas dasar ini, ajaran Hare Krishna menolak asumsi yang mengatakan oleh karena kita adalah Atman yang sama dengan Brahman, maka suatu saat nanti jika sudah mencapai moksa maka kita akan menyatu dan menjadi Tuhan…. (sangat jelas sekali dalam upanisad utama selalu mengatakan brahman=atman,sruti sdh diobok obok dgn bahasa ngawur acintya beda beda, mungkin waktu makan gado-gado atau bahasa balinya srombotan mendapat ilham shg ada kata terucap acintya beda-beda)
Ajaran Hare Krishna dengan tegas menolak konsep moksa yang menyatakan kita sebagai Atman sama dengan Tuhan dan suatu saat bisa menyatu dan menjadi Tuhan.
Jadi dari penjabaran ajaran di atas, terlihat bahwasanya ajaran “Hare Krishna 100% melecehkan kitab suci Veda sesuai statmen pendiri hk bahwa weda cabang cabang kering dan pengikut hindu yang tidak berguna”
Suatu esensi yang terangkum dan wajib untuk dipahami adalah :
Brahman = parama atma = atman = jiwa atman.Brahman (parama atma) meresap dalam segala ciptaannya yang bersifat trasedent (Nirguna brahman)
Svetasvatara Up.VI.1
Eko devas sarva-bhutesu Gudas
sarva vyapi sarva bhutantar
atma karmadhyaksas sarva
Bhuta dhivasas saksi ceta
Kevalo irgunasca
Artinya : Tuhan yang tunggal berada pada semua makhluk, menyusupi segala, inti hidupnya semua makhluk, hakim semua perbuatan, yang berada pada semua makhluk, saksi yang mengetahui, yang tunggal, bebas dari kualitas apapun.
Bhuwanakosa II.16
Bhatara Siwa sira eyapaka,
sira suksma tar Kneng angen-angen,
kadyangganing akasa
Tan kagrhita de ning manah mwang indriya
Artinya : Bhatara Siwa, meresapi segala, Ia gaib tak dapat dipikirkan, Ia seperti angkasa tak terjangkau oleh pikiran dan indriya.
Mundaka Upanisad II.2
Divyo hy amurtah purusah sa
Bahyabyantaro hy ajah
Aprana hy amanah subhro aksarat
Paratah parah
Artinya : Tanpa bentuk dan bersifat Ilahi-lah makhluk ini, dia ada di luar dan di dalam, tiada dilahirkan, tanpa nafas dan tanpa pikiran, murni dan lebih tinggi dari yang kekal yang tertinggi.
Taittiriya Upanisad 2.1.1
Brahmavid apnoti param tad esa bhyukta
Satyam jnanam anantam Brahma Veda
Nihitam guhayah parame vyman so’ snute
Kaman vipascita iti
Artinya : Ia yang mengetahui Brahman sebagai kebenaran, pengetahuan dan tidak terbatas, Ia yang bersembunyi di dalam rongga hati dan Ia yang sangat jauh di angkasa. Ia yang terpenuhi segala keinginannya dalam kesatuan dengan Brahman, Ia yang maha mengetahui..
Brahman(paramatma), meresap dalam segala ciptaannya yang bersifat imanen(saguna brahman)
Svetasvatara Upanisad II.17
Yo devo’gnau yo’psu,
yo visvam bhuvanamavisesa,
Yo asadhisu yp vanaspatisu,
tasmai devaya namo namah
Brahma rupa siram pasrti jagat,
Wisnu rupa sira pangraksang jagat
Rudra Rupa nira mralayaken rat
Nahan tawaknica, bheda nama
Sapadah saguna wyapi arupatwat pracaryate
Utpadako na sahakah tattsyanugraha parah,
Wirocanakaro nityah sarwajnah sarwakrdbibhuh
tad vajur tad u candramah
tad eva sukran tad Brahma
ta apah tad prajapatih
Atma: Bagian dari pada Brahman (Parama Atma), yang mempunyai sifat-sifat sangat suksma (gaib). Sumber hidup bhuwana Agung dan Alit.
drsyate tvargyaya buddhya
suksmaya suksma darsibhih
(Katha Upanisad I.3.12)
Artinya :
Atman yang bercahaya halus itu
Ada dalam setiap mahluk
Ia hanya dapat di lihat oleh para rsi
Dengan budi yang tajam dan murni
tatha arasam nityam agandhavac ca yat
anady anantam mahatah param dhruvam
nicayya Tam Mrtyu Mukhat Pramucyate
(Katha Upanisad I.3.15)
BRAHMAN = ATMAN
PARAMATMAN = JIWATMAN
----------------------------------------------------------
Sekarang kitab sruti dan sloka hindu ditentang oleh kaum sesat HK, mengatakan sprt ini :
Hare Krishna sangat menentang konsep Mayavadi yang menyatakan bahwa Tuhan adalah tidak berwujud yang disebut Nirguna Brahman dan akhirnya karena terjerat oleh Maya yang Dia ciptakan menjadi berwujud yang disebut Sarguna Brahman karena menurutnya, Tuhan Yang Maha Kuasa tidak mungkin terjerat oleh ciptaanNya sendiri.(inilah yang menentang sruti tentang brahman=atman).lalu bagaimana dengan wisnu turun kedunia sbg awatara, yang terjebak dalam material, lahir, menerima kutukan gandari, mati terpanah, dll).
Meski lebih sering menyebut nama Tuhan dengan sebutan Krishna dan Rama, namun pengikut Hare Krishna tidak menolak nama Tuhan yang lain. Bahkan dikatakan nama suci Tuhan tidak terhingga jumlahnya. Visnu Sahasra Nama atau 1000 nama suci Tuhan sebagaimana disampaikan dalam Padma Purana dan juga Mahabharata Anushāsanaparva 149 menjadi salah satu panduan kebebasan pengikut Hare Krishna dalam menyebut nama Tuhan yang mereka sukai.( disini dapat dilihat kebohongan, dimana krisna adalah yang tertinggi dan tdk ada nama suci lain, mereka harus yakin kpd satu tuhan yakni krisna krna kresna adalah segalanya).
Mengenai para dewa, ajaran Hare Krishna mengatakan bahwa Tuhan dan dewa berbeda. Para dewa adalah abdi Tuhan Yang Esa yang merupakan Jiva Tattva yang merupakan individu yang sama dengan mahluk hidup yang lain tetapi karena guna dan karma-nya mereka mendapatkan badan dan kedudukan seperti itu. Namun demikian, dalam beberapa posisi seperti kedudukan Brahma, Visnu dan Siva kadang kala juga diemban oleh Tuhan sendiri dalam aspeknya sebagai Tri Guna Avatara (Bhagavata Purana 1.2.23)…( dan ini sudah jelas sekali bertentangan dgn sruti terutama catur weda, indra, varuna, agni, aswin, dll adalah brahman sbg fungsi dan tugas sinar suci brahman dalam mantram mantram weda(dewa), dan kesqlahan besar adalah purana melangkahi otoritas tertinggi yakni sruti).
|
IB ARNAWA |